Come Back
Ilyas adalah pacarku,kita jadian sudah hampir 2
tahun. Aku kenal dia dari kecil. Selama hubungan aku dengan dia berjalan baik-baik
saja, tapi pas hubungan aku hampir mau 2 tahun ada yang aneh dengan sikap dia.
Aku mulai curiga sama dia, tetapi aku harus mencoba menghilangkan rasa
kecurigaan itu.
Suatu hari ketika aku sedang membantu ayah di
apotek, aku pulangnya dijemput sama dia. Tiba-tiba hujan turun, jadi dia diam
dulu bersama aku di apotek. Ketika aku sedang bicara dengan dia hand phone-nya
bunyi ada sms. Lalu aku baca, ternyata sms dari ade-adean nya yang bernama Mala
“ya Alloh, lindungilah kakak aku, mudah-mudahan dia engga keujanan. Aku takut dia
sakit” isi sms itu. Dari sana aku mulai bertanya-tanya sama Ilyas “siapa ini?” seru
aku. “itu temen aku, orangnya baik ko” jawab dia. “maksud dia sms itu apa?” tanya aku sambil melihatkan
sms itu. Ilyas diam engga jawab-jawab. Aku terus tanya dia, desak dia supaya dia
ngaku, aku takut itu cewe barunya. “JAWAB!!” seru aku sambil bentak dia. “bener
itu bukan siapa-siapa, percaya dong sama aku” percaya gak percaya aku harus
percaya. Sesudah hujan reda aku langsung pulang.
Ketika malam hari aku biasa smsan sama dia. Tetapi
dia nyuruh aku tidur, karena aku takut dia marah aku nurut aja. Emang udah
malem sih, jadi aku tidur. Beberapa menit kemudian hand phone aku bunyi.
Ternyata itu sms dari Ilyas, dia salah kirim sms harusnya sms itu buat ke ade-adeannya
itu. Tapi malah salah kirim ke aku. “iya
ade, kalau ade kerumah kakak, kakak akan jagain ade, pegang erat tangan ade.
Karena belum pernah ada cewe yang kerumah kakak” sms dari Ilyas. Apa ini kamu?
Salah kirim? Astagfirulloh aku gak dianggap sama kamu? Keterlaluan !!” balasan
sms dari aku. “maaf salah ketik bukan ade itu teh, harusnya kamu” jawab balasan
Ilyas. “alah gausah bohong deh udahlah sok aja kalau udah gak SAYANG lagi sama
aku ngomonggggggggg! Aku terima semua itu. Jangan pernah ganggu aku lagi.
Makasih atas semua yang sudah kamu berikan sama aku. Longlast ya sama adenya” jawab
balasan aku. Sejak itu aku mulai menon-aktifkan hand phone.
Aku tak percaya semuanya akan seperti ini.
Indahnya cinta kita yang tak ingin ku akhiri. Kau pergi tinggalkan aku, tak pernah
kau sadari ini membuat aku sakit? Aku menangis semalaman , kenapa dia nyakitin
aku kaya gini? Salah aku apa? Aku hanya bisa berdo’a dan menangis.Tuhan tolonglah
aku hapuskan rasa cinta ini. Aku ingin bahagia walau tidak bersamanya.Semenjak
itu aku tidak pernah tau kabarnya lagi.
Suatu hari ,Ilyas tiba-tiba sms aku, nanya-nanya.
Tetapi tidak pernah aku balas. Kata orang lain sih dia masih sayang sama aku.
Tapi aku gak mau tauitu benar atau tidaknya. Aku buka lembaran baru bercinta
dengan orang lain, dia temen sekolah aku. Namanyan Rendi. Dia orangnya baik,
perhatian, setia. Selama hubungan dengan dia berjalan baik. Dia tidak pernah
mengecewakan aku. Tetapi hubungan dengan dia tidak lama. Karena aku tidak
mencintainya, tidak seperti aku
mencintai Ilyas.
Entah kenapa aku selalu memikirkan dia, dia yang
sudah menyakiti aku. Rasanya ingin bertemu, kangen marahnya, kangen suaranya,
kangen dimanjanya, kangen dibangunin bilang “BANGUN SAYANG JELEKKK”, pokonya
kangen semua kenangan yang pernah aku alami bersama dia. Tiap aku ingat sama
dia, aku selalu meneteskan air mata. Apalagi melihat dia, rasa benci sama rindu
bercampur. Dia selalu sms aku “lagi apa? Udah makan belum?” kata dia. Aku ingin
membalasnya, tetapi aku tidak bisa. Aku ingin melupakan dia jauh-jauh. Itu
semua tidak bisa buat aku. Aku terus selalu ingat dan tidak bisa melupakannya.
Suatu hari ketika aku bermain di rumah Linda teman
aku, dia bercerita kepada aku tentang Ilyas. “Res, kamu tau engga?” kata linda.
“apa?” jawab aku. “sekarang Ilyas jadi pacarnya Reni” seru Linda sambil
melihatkan hand-phone nya. Dia melihatkan status Ilyas berpacaran dengan Reni. Rasanya
aku ingin berteriak sekencang mungkin. Ternyata Ilyas sudah putus dengan Mala.
Hubungan mereka tidak lama. Ilyas yang selalu perhatian sama aku di sms membuat
aku terluka lagi, sedih lagi, nangis lagi.
Beberapa bulan kemudian kurang lebih satu bulan,
Ilyas sama Reni putus. Hubungan mereka tidak awet. Ilyas selalu sms aku
meskipun aku tidak pernah membalasnya. Dia tidak pernah bosan sms aku walaupun smsnya
jarang, tidak seperti waktu masih pacaran dulu. Tiap jam, tiap menit dia selalu
sms aku.Ketika suatu hari aku mencoba membalas sms dari dia. Dan akhirnya aku
dekat lagi bersama dia.
Tidak semua kebaikannya selalu membuatku bahagia,
saat dia sedang berbaik hati bercerita tentang kehidupan percintaannya yang ia
jalani setelah dia sudah tidak ada hubungan cinta lagi bersama aku. Sebelumnya aku
tak pernah tau, sontak saat dia bercerita rasanya perasaan ini berantakan, tapi
memang harus tau mungkin untuk aku melupakannya, tapi dihatiku benar-benar tak
pernah ingin tau dan lebih baik tidak pernah tau. Hal itu tak ingin pernah ku
dengar, tapi aku hanya mencoba menjadi pendengar yang baik. Apapun ceritanya
walaupun menyakitkan buat hati aku. Aku hanya ingin menjadi seseorang yang ada
saat dia butuhkan, walaupun mungkin dia tak pernah membutuhkan aku.
Pernah disuatu hari, pertemuan kita memang tak sering
seperti pacarannya yang lalu.Dan saat bertemu dia adalah momen yang spesial,
hari ini adalah pertemuanku pertama dari semenjak kita tidak terikat oleh
ikatan cinta. Dia datang kerumah, rasa canggung dan gugup menatapnya dirasakan
oleh aku. Duduk didekatnya sedikit membuat jantungku gemetar bingung mau
berkata apa. Akankah sikapnya masih seperti yang dulu perhatian dan lembut
kepadaku? Akankah dia berubah menjadi seorang yang diinginkan terhadapku?
Waktu telah menjawabnya, dan semua ternyata
baik-baik saja. Dia masih perhatian seperti saat kita sedang pacaran dulu.
Ketika aku sedang berbicara tiba-tiba hand phone
dia bunyi ada telepon, ternyata itu dari cewe. Tapi katanya sih hanya sekedar
teman biasa. Disana aku merasa kesal kepada dia, tetapi dia tidak peka terhadap
perasaan aku. Rasanya ingin nangis depan dia, aku berusaha tegar depan dia. Dan
beberapa menit sesudah itu dia pulangn. Karena dia akan mengantarkan aku
latihan basket. Ternyata dia masih sangat perhatian sama aku. Rasanya ingin
cepat-cepat latihan basket. Aku langsung buru-buru mandi. Sesudah mandi dan
sudah beres semuanya aku langsung sms dia. “Yas, aku sudah beres”. “iya sok
ayo. Aku kesana skarang” jawab Ilyas. Akhirnya aku basket diantar dia. Senangnya
lagi dia nunggu aku selesai basket, meskipun dia pergi kerumah temannya dulu.
Setelah beres basket 15 menit kemudian dia datang lagi jemput aku, lalu pulang.
Waktu terus berjalan, hingga suatu hari Ilyas
mengungkapkan perasaannya kepadaku. Dan tanpa basa-basi dia langsung menyatakan
isi hatinya “aku sayang banget sama kamu, tolong maafin aku. Aku menyesal sudah
membuat kamu sakit hati, itu semua aku lakukan terpaksa. Padahal sebenarnya aku
cuma sayang sama kamu. Dan akhirnya hubungan aku sama dia tidak lama kan ? Karena
tidak didasari dengan cinta. Aku tau aku salah, waktu itu aku tidak
mendengarkan apa kata hati aku sendiri. Aku malah nurutin apa kata orang lain.
Please terima aku lagi seperti dulu. Aku janji, aku tidak akan pernah
mengulangnya lagi. Aku akan terus bersamamu dan menjagamu setulus hati aku”. Kata
ilyas. “iya aku juga sebenarnya masih sayang sama kamu, aku tidak bisa
melupakan kamu Ilyas” jawab aku sambil meneteskan airmata.Dan akhirnya aku
terima dia kembali untuk menjadi pacarku lagi. Sampai saat ini aku masih
bersama dia.
***Tidak mudah
melupakan seseorang, apalagi jika kita benar-benar tulus mencintainya. Dan dengarkanlah
apa mau hati kita sendiri jangan tergantug oleh orang lain
(CERITA
INI NYATA)
0 komentar:
Posting Komentar